Minggu, 30 Juni 2024

MODEL UMKM ISKANDAR ZULKARNAEN

 Model Bisnis UMKM

Iskandar Zulkarnaen | Mahasiswa STAI Hubbul Wathan Duri





UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah salah satu sektor ekonomi yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM mampu menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Namun, UMKM juga menghadapi berbagai tantangan dan persaingan, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, UMKM perlu memiliki model bisnis yang tepat untuk dapat bertahan dan berkembang.

Model bisnis adalah cara yang digunakan oleh suatu usaha untuk menghasilkan nilai bagi pelanggan, mitra, dan pemilik usaha. Model bisnis mencakup berbagai aspek, seperti produk atau jasa yang ditawarkan, segmen pasar yang dituju, saluran distribusi yang digunakan, sumber pendapatan yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan, serta sumber daya dan aktivitas kunci yang dilakukan. Model bisnis dapat digambarkan secara visual dengan menggunakan alat seperti 

 Business model canvas (BMC)

BMC adalah salah satu alat untuk membantu pengusaha untuk melihat secara lebih akurat tentang rupa usaha yang sedang dijalani.alat ini memandang dari gambaran besar 


lengkap dan mendetail mengenai elemen-elemen kunci tentang bisnis. BMC memberikan gambaran utuh yang sangat membantu suatu usaha dalam memetakan bisnis. BMC mengevaluasi setiap elemen-elemen kunci usaha, sehingga memudahkan pengusaha dalam menganalisis elemen yang kurang tepat, dan pada akhirnya dapat mengambil langkah untuk mencapai tujuan usaha Suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah . Konsep BMC berusaha menggabungkan konstruksi terfragmentasi dalam model bisnis. Konsep BMC berusaha menggabungkan konstruksi terfragmentasi dalam model bisnis.

Business model canvas (BMC) memiliki keunggulan dalam analisis model bisnis yaitu mampu mengambarkan secara sederhana dan menyeluruh terhadap kondisi suatu perusahaan saat ini berdasarkan segmen konsumen, value yang ditawarkan, jalur penawaran nilai, hubungan dengan pelangan, aliran pendapatan, aset vital, mitra kerja sama, serta struktur biaya yang dimiliki (Rainaldo et al., 2017). BMC membantu mengembangkan rencana bisnis pada pengusaha pemula dan memiliki pemahaman yang lebih holistik pada bisnis mereka. Osterwarlder, Pigneur dan Clark (2010), memperkenalkan konsep model bisnis yang bisa dimengerti semua orang, dimulai dari titik yang sama dan berbicara hal yang sama, dengan konsep yang sederhana, relevan, dan intuitif dimengerti, sementara tidak terlalu menyederhanakan kompleksitas bagaimana perusahaan berfungsi. Business Model Canvas adalah model bisnis yang terdiri dari sembilan blok area aktivitas bisnis yang dituangkan dalam satu lembar kanvas. Sembilan blok itu antara lain adalah: 

A.Customer Segments (segmentasi passar)

Salah satu bisnis model canvas ini menekankan kepada pelanggan atau siapa yang akan menjadi target pasar dari bisnis yang dijalankan. Segmentasi pelanggan merupakan komponen pertama yang digunakan dalam menentukan strategi bisnis anda.

B.Value Propositions(keunggulan produk)

Setelah mengetahui target konsumen dalam bisnis, Anda bisa mulai membuat rencana menyampaikan produk yang memiliki value proposition (proposisi nilai) konsumen.

Value proposition konsumen ini bisa menjadi jalan terbaik untuk sebuah bisnis menemukan solusi dan produk atau jasa yang anda tawarkan bisa menyampaikan value untuk membantu konsumen.

C.Channels(saluran)

Dalam menyebarkan proposisi nilai konsumen, pemilik bisnis perusahaan tak boleh lupa dalam menyusun strategi dengan baik harus memperhatikan channel atau media paling cocok. Dalam bisnis model canvas, channelini menjadi sarana untuk memperkenalkan produk dengan target sasaran yang tepat. Misalnya strategi pemasaran apa yang akan digunakan untuk menggaet konsumen Anda.

Era digital seperti sekarang, ada banyak media yang bisa digunakan mulai dari toko online, mengiklan di media sosial, membuat website, hingga membangun toko offline, atau ikut pameran produk. Dengan demikian, hadir di dunia maya adalah strategi bisnis Anda yang bisa digunakan untuk memasarkan produk Anda menurut elemen ketiga bisnis model canvas ini

D.Customer Relationship(hubungan pelanggan)

Setelah menentukan saluran atau media apa yang tepat untuk menggaet konsumen, kunci keberhasilan bisnis yang berikutnya adalah dengan menjaga komunikasi yang baik dengan konsumen Anda sehingga pelanggan tidak mudah berpaling ke lain hati.

Pemilik bisnis seperti Anda harus memiliki strategi untuk mempertahankan konsumennya atau menambah jumlah konsumen. Pada elemen ini, hal tersebut dilakukan dalam mengisi kolom customer relationship, pemilik bisnis menentukan bagaimana mereka menjalin hubungan dengan konsumen secara langsung melalui customer service, live chat, atau pendekatan media sosial satu sama lain.

E. Revenue Streams(pemasukan)

Elemen kelima dalam bisnis model canvas ini sangat erat kaitannya dengan tujuan berbisnis. Mengembangkan bisnis tentunya sama hal dengan berusaha memperoleh keuntungan atau pendapatan bisnis.

Pendapatan dalam sebuah bisnis biasanya berasal dari harga jual dikurangi pengeluaran yang dibutuhkan seperti harga produksi dan lain-lain. Pendapatan diperoleh dari keuntungan penjualan tiap produk. Untuk memaksimal pendapatan, pemilik bisnis biasanya memanfaatkan pemilihan bahan baku, proses produksi yang efisien dan efektif, hingga sumber daya manusia. Yang perlu diperhatikan juga adalah penataan keuangan yang tepat dan terencana.

F.Key Resources(sumber daya kunci)

Elemen key resources dalam business model canvasmerupakan sumber daya manusia atau pegawai atau mitra kerja yang berhubungan dalam keseharian. Pemilihan sumber daya manusia ini disesuaikan dengan kesamaan visi dan misi perusahaan atau.

Sebenarnya bukan hanya sumber daya manusia, key resources dalam bisnis bisa dibagi menjadi beberapa kategori di antaranya fisik (alat produksi, gedung kantor, pabrik, dan lain-lain); dan intelektual (merek, hak paten, hak cipta, dan lain-lain). Penting sekali sebuah bisnis bisa melakukan pengelolaan bahan dan penataan sumber-sumber ini secara maksimal.

G. Key activities(kegiatan utama)

Keberhasilan sebuah bisnis juga ditentukan oleh key activities-nya. Kegiatan utama dalam bisnis ini berkaitan dengan tindaklanjut dari langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sumber pendapatan. Adapun kegiatan utama dalam perencanaan bisnis mulai dari mendesain produk dengan baik, pemasaran yang sesuai dengan pelanggan, pemeliharaan produk, dan pemanfaatan atau pemeliharaan aset yang dimiliki

H.Key Patnerships(kerja sama)

Elemen kerjasama dalam business model canvas ini meliputi siapa supplier/pemasok dan partner yang cocok untuk bisnis. Menentukan vendor untuk produksi barang, menentukan brand ambassador atau key opinion leader (KOL) untuk promosi, dan kurir untuk distribusi.

I.Cost Structures(struktur biaya)

Salah satu hal yang harus Anda buat adalah merinci biaya dan dana apa saja yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Cost structure ini mencakup biaya produksi, gaji pegawai, biaya vendor, bahan baku, biaya perawatan mesin, biaya pemeliharaan


Sumber bacaan :

Nurlinda,modelbisnisumkm,medan;CV.MerdekakreasiGrup.2023.Hal.62-78



TEKNIK PENGEMBANGAN UMKM HIRMA FITRIA AGUSTINA

 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM

DOSEN PENGAMPU: MURDIANA KOTO S.SY’C.NNLP

MATA KULIAH: TEKNIK PENGEMBANGAN UMKM

DISUSUN OLEH: HIRMA FITRIA AGUSTINA

PRODI: PMI6

NIM: 21.02.4098

 

A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

 

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RP-JPN) tahun 2005-2025, yang menjadi sasaran pembangunan jangka menengah tahun 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

anusia yanah memiliki tujuh agenda pembangunan yang di dalamnya terdapat program prioritas, kegiatan prioritas, dan proyek prioritas, yaitu

 (1) memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;

 (2) mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan berkeadih pemerataan;

 (3) meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing;

 (4) revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;

 (5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar;

 (6) membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim; dan

 (7) memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.

Dalam rangka mewujudkan pengembangan ekonomi nasional, dilaksanakan salah satu kementerian yaitu Kementerian Koperasi dan UKM yang mempunyai tugas membantu presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi kebijakan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah.

Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa tidak ada lagi visi dan misi menteri, hanya visi dan misi presiden dan wakil presiden. Dalam hal ini, presiden berharap agar semua menteri benar-benar menjalankan tugasnya sesuai dengan visi misi presiden dan wakil presiden. Oleh karenanya, Kementerian Koperasi dan UKM mengarahkan visi dan misinya untuk mendukung terwujudnya visi dan misi presiden dan wakil presiden terpilih.

2. Tujuan Dalam rangka mewujudkan visi dari pengembangan koperasi dan UMKM yang

telah ditetapkan, maka tujuan pengembangan koperasi dan UMKM tahun 2020-2024 diarahkan untuk:

a. Terwujudnya koperasi generasi baru yang maju dan modern, dengan hasil:

1) Modernisasi koperasi;

2) Melahirkan wirausaha baru (new entrepreuner).

b. Terwujudnya UMKM yang mampu bersaing di pasar domestik dan global, dengan hasil:

1) Integrasi UMKM dalam Global Value Chains (GVC);

2) UMKM naik kelas (scaling up).

c. Terwujudnya Kementerian Koperasi dan UKM yang profesional danberkinerja tinggi, dengan hasil:

1) Indeks Reformasi Birokrasi, Kementerian Koperasi dan UKM; 2) Nilai Akuntabilitas Kinerja, Kementerian Koperasi dan UKM.Sasaran Strategis

Sasaran strategis pengembangan koperasi dan UMKM merupakan kondisi yang ingin dicapai sebagai suatu outcome dan impact dari program yang dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Lebih lanjut, tujuan, sasaran

B. ARAH KEBIJAKAN

Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RP-JPN) 1. 2005-2025, yang menjadi sasaran pembangunan jangka menengah tahun 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, tahun maju, adil, dan makmur, melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah dan didukung oleh umber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Pemerintah memiliki tujuh agenda pembangunan yang di dalamnya terdapat program prioritas, kegiatan prioritas, dan proyek prioritas, yaitu

 (1) emperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan perkeadilan

 (2) mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan

 (3) meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing

 (4) revolusi mental dan pembangunan kebudayaan

 (5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar

 (6) membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim; dan

 (7) memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.

 

Berdasarkan RPJMN tahun 2020-2024, kebijakan nasional di bidang koperasi dan UMKM tahun 2020-2024 diarahkan untuk peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor, dan daya saing perekonomian pada tahun 2020-2024 yang mencakup penguatan kewirausahaan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi, yang dilaksanakan dengan strategi:

 a. Meningkatkan kemitraan usaha antara usaha mikro kecil dan usaha besar, mencakup pengembangan kapasitas usaha dan kualitas produk, penguatan kapasitas kelembagaan dan perluasan kemitraan usaha;

b. Meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha, dilaksanakan melalui penyediaan skema pembiayaan bagi wirausaha dan UMKM, termasuk modal awal usaha dan impact investment, sertapendampingan mengakses kredit/pembiayaan; . Meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi mencakup

 c peningkatan kapasitas pengurus dan manajer koperasi, serta pendampingan kelompok untuk berkoperasi;

d. Meningkatkan penciptaan peluang usaha dan start-up dilaksanakan melalui pelatihan kewirausahaan, inkubasi usaha, penguatan kapasitas layanan usaha, dan pengembangan sentra industri kecil dan menengah (IKM); dane. Meningkatkan nilai tambah usaha sosial, ditingkatkan melalui pendamping akses permodalan, peningkatan kapasitas, serta fasilitasi akses kepada pengadaan barang dan jasa pemerintah

Sebagai upaya dan langkah untuk merancang arah program/kegiatan prioritas Kementerian Koperasi dan UKM, maka hal-hal tersebut di atas menjadi salah satu dasar pertimbangan menentukan kegiatan ke depan sekaligus mendukung rencana reaktivasi dan pemulihan usaha koperasi dan UMKM. Untuk itu, rancangan kegiatan prioritas Kementerian Koperasi dan UKM diuraikan ke dalam beberapa model, meliputi:

1. Pengembangan kemitraan koperasi dan UMKM di bidang makanan dan minuman (kuliner);

2. Pengembangan kemitraan koperasi dan UMKM bidang ekonomi kreatif, jasa, dan alat kesehatan (APD);

3. Pengembangan kemitraan koperasi dan UMKM di bidang pertanian;

 4. kemitraan koperasi dan UMKM di bidang perikanan;Pengembangan

 5. Pengembangan kemitraan koperasi dan UMKM di bidang tekstil dan produk tekstil, terutama di bidang mode/produk tekstil fashion;

6. Pengembangan kemitraan koperasi dan UMKM di bidang pariwisata, terutama wisata berbasis wisata alam.

D. KERANGKA KELEMBAGAAN

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara, bahwa Kementerian Koperasi dan UKM masuk dalam kategori kelompok III, dengan wewenang tugas yaitu menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Kementerian kelompok III hanya memiliki fungsi untuk koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan kementerian, yang artinya bahwa kewenangan dalam melaksanakan program dan kegiatan hanya sebatas pada koordinasi saja. Untuk itu, agar dapat

 

2. Peningkatan fungsi LLP-KUKM sebagai layanan konsultasi terintegrasi. Pendirian LLP-KUKM bertujuan untuk memberikan layanan promosi dan pemasaran koperasi dan UKM Indonesia yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana layanan informasi pasar, sarana pemasaran, promosi produk dan jaringan pemasaran, serta distribusi produk koperasi dan UKM, konsultasi pemasaran peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, serta inkubasi pemasaran. Dalam rangka mendukung pengembangan kapasitas manajemen dan usaha koperasi dan UKM, LLP. Koperasi dan UKM akan meningkatkan pelayanannya dengan mengembangkan konsultasi, pendampingan, coaching, seminar, menguatkan regional (satgas), dan menguatkan sentra-sentra produksi dengan menghadirkan ahli dan merekrut orang-orang terbaik untuk mendampingi UKM secara online maupun tatap muka tergantung kebutuhan, baik dari segi manajemen, produksi, pemasaran, keuangan, dan SDM. Hal tersebut diharapkan dapat menjadikan LLP-KUKM (SMESCO Indonesia) sebagai pusat pelayanan konsultasi, pendampingan, dan kemitraan, serta pintu akses pasar dan pembiayaan UKM yang dibina untuk memperoleh pembiayaan dari KUR, Lembaga Pengelola Dana Bergulir- KUMKM, dan Indonesia Eximbank.

3. Penguatan sinergi dan kerja sama antar lembaga/pemangku kepentingan.

Untuk pemberdayaan koperasi dan UKM secara nasional, maka dipandang perlu dilakukan penyusunan kebijakan dan strategi nasional pemberdayaan koperasi dan UKM secara menyeluruh dan terpadu. Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi

4 Restrukturisasi dan UKM. organisasi dan tata kelola (SOTK) Kementerian Koperasi

Kementerian Koperasi dan UKM memandang perlu untuk dilakukan restrukturisasi organisasi dan tata kelola dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan dan untuk mewujudkan organisasi yang tepat fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran. Hal tersekan organisasi sebagai langkah fundamental dalam menyikapi bahwa organisasi selalu bersifat dinamis dan tidak sekadar membentuk struktur, tetapi lebih dari itu mengelola proses dalam struktur tersebut sehingga dapat diketahui berapa banyak struktur yang diperlukan. Transformasi yang dilakukan diharapkan dapat memberi nilai tambah pada organisasi dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga struktur yang lebih ramping namun memiliki fungsi yang besar baik bagi Kementerian Koperasi dan UKM, lintas KL, pemerintah daerah, masyarakat, dan stakeholder.

 

E. KERANGKA PENDANAAN

Kerangka pendanaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan peningkatan daya saing koperasi dan UMKM pada tahun 2020-2024 mencakup:

1. Alokasi pendanaan jangka menengah tahun 2020 diarahkan untuk membiayai pelaksanaan:

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM;

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM

c. Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro; PeningkatanDaya Saing UMKM dan Koperasi; dan Koperasi. d. Program Program Penguatan Kelembagaan

 

2 Alokasi pendanaan jangka menengah tahun 2021-2024 diarahkan untuk e. membiayai pelaksanaan:

 

a. Program Dukungan Manajemen;dan Kewirausahaan

 

 

 

Sumber: Abdurohim, Dindin. 2021. PembangunanUMKM.PT Refika Aditama.Bandung.

Kamis, 27 Juni 2024

MEMBUAT PROPOSAL USAHA

DOSEN PENGAMPU : MURDIANA KOTO S. SY, C. NNLP

MATA KULIAH : TEKNIK PENGEMBANGAN UMKM

DISUSUN OLEH : KHARI 

PRODI : PMI 6

NIM : 21.02.4050


   A. Pendahuluan/Latar Belakang/Dasar Pemikiran

Bolu Kemojo adalah kue tradisional khas Riau yang dikenal dengan rasa pandan dan tekstur yang lembut. Kue ini memiliki nilai budaya tinggi dan perlu dilestarikan. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional, Bolu Kemojo memiliki peluang besar untuk dikenal lebih luas dan menjadi favorit banyak orang. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam ekonomi lokal dan dapat menjadi wadah yang tepat untuk mengembangkan produk ini. 


    B.Maksud dan Tujuan Usaha

Maksud Usaha:

Mendirikan usaha Bolu Kemojo yang mampu memproduksi dan memasarkan kue berkualitas tinggi dengan rasa otentik, serta memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian kuliner tradisional.

  Tujuan Usaha:

1. Melestarikan kuliner tradisional khas Riau.

2. Memperkenalkan Bolu Kemojo ke pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

3. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

4. Mencapai keuntungan finansial yang stabil dan berkelanjutan.


    C. Jenis Usaha

Nama Usaha: Bolu Kemojo Fauziah

Lokasi: Desa Kesombongan Amapai. Kecamatan Bhatin Solapan

Target Pemasaran: 

- Masyarakat umum yang menyukai kue tradisional.

- Restoran dan kafe yang menyajikan makanan khas daerah.

- Toko oleh-oleh dan pasar oleh-oleh wisata.

- Pembeli online melalui platform e-commerce.

   

  Strategi Pemasaran:

1. Pemasaran Digital:

   - Media sosial (Instagram, Facebook, TikTok) untuk menarik perhatian konsumen.

   - Marketplace (Tokopedia, Shopee) untuk memperluas jangkauan pasar.

   - Website resmi untuk penjualan dan informasi produk.

2. Pemasaran Tradisional:

   - Kerjasama dengan toko oleh-oleh, restoran, dan kafe.

   - Partisipasi dalam event kuliner dan festival budaya.

   - Promosi melalui brosur, leaflet, dan spanduk di lokasi strategis.

3. Layanan Pelanggan:

   - Menyediakan layanan pengiriman cepat dan aman.

   - Menawarkan diskon dan promo khusus pada hari-hari besar.


      D. Proses Produksi

a. Bahan Baku:

-6 butir telur

-250 gram gula pasir

-250 gram tepung terigu

-400 ml santan kental

-100 ml air daun pandan (blender daun pandan dengan air, lalu saring)

-100 ml minyak sayur

-1/2 sendok teh garam

-1 sendok teh vanili

b. Peralatan dan Perlengkapan:

- Oven berkualitas

- Mixer

- Loyang

- Alat pengemasan yang higienis

c. Cara Pembuatan:

1. Persiapan:

   - Panaskan oven pada suhu 180 derajat Celsius.

   - Olesi loyang bolu kemojo dengan sedikit minyak atau margarin.

2. Adonan Telur dan Gula:

   - Kocok telur dan gula pasir hingga mengembang dan berwarna pucat.

3. Campuran Bahan Kering dan Basah:

   - Campurkan tepung terigu, garam, dan vanili dalam wadah terpisah.

   - Secara bertahap, masukkan campuran tepung ke dalam adonan telur sambil diayak, aduk rata.

   - Tuangkan santan kental, air daun pandan, dan minyak sayur ke dalam adonan. Aduk rata hingga semua bahan tercampur sempurna.

4. Tuang dan Panggang:

   - Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan.

   - Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan selama kurang lebih 45-60 menit atau hingga matang. Untuk memastikan kematangan, tusuk dengan tusuk gigi di tengah bolu, jika keluar bersih berarti sudah matang.

5. Dinginkan dan Sajikan:

   - Angkat bolu dari oven dan biarkan dingin di dalam loyang selama beberapa menit sebelum dikeluarkan.

   - Potong dan sajikan bolu kemojo sebagai camilan atau hidangan penutup.

d. Tips:

- Pastikan santan yang digunakan adalah santan kental untuk mendapatkan tekstur bolu yang lembut.

- Penggunaan air daun pandan segar akan memberikan aroma dan rasa yang lebih alami.

- Jika suka, bisa ditambahkan pewarna makanan hijau secukupnya untuk memperkuat warna bolu.

    

    E. Rencana Anggaran

  a. Modal Awal: Rp50.000.000

Penggunaan Modal:

- Pembelian bahan baku: Rp10.000.000

- Pembelian peralatan: Rp15.000.000

- Renovasi lokasi produksi: Rp10.000.000

- Pemasaran dan promosi: Rp5.000.000

- Operasional awal: Rp10.000.000


  b. Harga Jual: Rp25.000 per buah

Perhitungan Laba Rugi:

- Biaya Produksi per Buah: Rp15.000

- Laba per Buah: Rp10.000

- Proyeksi Penjualan Bulanan: 1.000 buah

- Pendapatan Bulanan: Rp25.000.000

- Laba Bulanan: Rp10.000.000

    F. Penutup

Kesimpulan:

Usaha Bolu Kemojo Tradisional memiliki potensi besar untuk sukses dengan strategi pemasaran yang efektif dan manajemen yang baik. Usaha ini tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian kuliner tradisional.

Saran:

- Mengembangkan inovasi produk untuk menarik lebih banyak konsumen.

- Meningkatkan kualitas layanan pelanggan untuk menciptakan loyalitas.

- Mengoptimalkan penggunaan media sosial dan platform e-commerce untuk pemasaran.

Sabtu, 22 Juni 2024

Konsep, devenisi dan karakteristik umkm

 DOSEN PENGAMPU : MURDIANA KOTO S. SY, CNNI. P

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN UMKM

DISUSUN OLEH : MUHAMMAD ROMADAN

PRODI : PMI 6N

IM : 21.02.4101

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah sektor usaha yang memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Berikut ini adalah konsep, definisi, dan karakteristik UMKM:


### Konsep UMKM


UMKM mencakup berbagai jenis usaha dari berbagai sektor, seperti perdagangan, jasa, manufaktur, dan pertanian. Mereka sering dianggap sebagai tulang punggung ekonomi karena peran mereka dalam penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi.


### Definisi UMKM di Indonesia


Definisi UMKM di Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Berdasarkan undang-undang ini, UMKM diklasifikasikan berdasarkan jumlah aset dan omset tahunan sebagai berikut:


1. **Usaha Mikro**:

   - **Aset**: Maksimal Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).

   - **Omset**: Maksimal Rp 300 juta per tahun.


2. **Usaha Kecil**:

   - **Aset**: Lebih dari Rp 50 juta sampai Rp 500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).

   - **Omset**: Lebih dari Rp 300 juta sampai Rp 2,5 miliar per tahun.


3. **Usaha Menengah**:

   - **Aset**: Lebih dari Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).

   - **Omset**: Lebih dari Rp 2,5 miliar sampai Rp 50 miliar per tahun.


### Karakteristik UMKM


1. **Skala Usaha**: Usaha dalam kategori UMKM biasanya memiliki skala usaha yang lebih kecil dibandingkan perusahaan besar, baik dari segi modal, omzet, maupun jumlah karyawan.

   

2. **Sumber Daya Manusia**: UMKM seringkali dikelola secara keluarga atau oleh individu dengan keterlibatan langsung pemilik dalam operasional sehari-hari.


3. **Fleksibilitas**: UMKM cenderung lebih fleksibel dan cepat beradaptasi terhadap perubahan pasar dan lingkungan bisnis.


4. **Keterbatasan Akses**: UMKM sering menghadapi keterbatasan akses terhadap sumber daya, seperti pembiayaan, teknologi, dan pasar yang lebih luas.


5. **Inovasi dan Kreativitas**: Banyak UMKM yang tumbuh dari ide-ide inovatif dan kreatif, meskipun terkadang terbatas dalam hal pengembangan lebih lanjut.


6. **Peran dalam Perekonomian**: UMKM memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan yang lebih merata.


### Tantangan dan Peluang


UMKM dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, akses ke pasar yang lebih besar, serta keterbatasan dalam teknologi dan manajemen. Namun, mereka juga memiliki peluang besar terutama dalam era digital dan globalisasi yang memungkinkan akses pasar yang lebih luas melalui e-commerce dan platform digital.


Pengembangan UMKM sering menjadi fokus kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Jumat, 07 Juni 2024

 Nama  : FAUZIAH

Prodi  : Pengembangan Masyarakat Islam

Matkul :  Kewirausahaan

Dosen pengampu :  Murdiana Koto, S.Sy, C. NNLP

 

SEKTOR BISNIS UMKM

 

A. BISNIS UMKM

Bisnis dapat diartikan sebagai segala aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Bisnis adalah pertukaran barang dan jasa, atau uang untuk saling menguntungkan.

Menurut Hugnes dan Kapoor ( 2001 ), “ Business is the organized effort of individuals to produce and sell, for a profit, the goods and services that satisfy society’s needs. The general tern business refers to all such effort within a industry.” Artinya, bisnis merupakan suatu  kegiatan usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sedangkan, menurut Dun Steinhoff ( 1993 ),”Business is all activities involved in providing the good and service needed or desired by people.” Artinya, bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencangkup penggadaan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.

Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan meperoleh keuntungan. Orang yang berusaha menggunakan waktunya dengan menanggung risiko dengan menjalankan bisnis disebut entrepreneur.

Untuk menjalankan bisnis, entrepreneur harus mengkombinasikan empat macam sumber, yaitu material, human,financial, dan information. Skala bisnis pada umumnya dibagi menjadi usaha mikro, kecil, menengah dan besar, sedangkan bisnis dapat dikelompokkan menjadi sector bisnis atau yang secara umum dibagi menjadi sector bisnis atau yang secara umum disebut sector ekonomi.

Sector ekonomi atau sector bisnis dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Secara tradisional, sector ekonomi dibagi menurut aktivitas, yaitu sector primer ( kegiatan ekstraksi sumber daya alam dari lingkungan tanpa melakukan pengelolaan lebih lanjut ), sekunder ( industry industry yang menegelola produk menjadi barang jadi / setengah jadi dan industry kontruksi ), dan tersier ( industry yang menciptakan jasa ). Pada abad ke-20, sector kuarterner ( kegiatan ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan ) ditambahkan sebagai kelompok baru. Selain menurut aktivitas, sector ekonomi juga dapat dibagi menurut pelaku. Sedangkan, sector bisnis merupakan sector ekonomi yang terdiiri dari perusahaan swasta. Sector ini mengecualikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan nirlaba. Bisnis yang dilakukan pada sector ini dibagi sesuai pembagian sector ekonomi menurut aktivitasnya. Menurut SNA ( System of National Account ) yang diterbitkan poleh United Nation, secara makro, perekonomian suatu wilayah menurut lapangan usaha terdiri dari tiga sector utama yaitu sector primer, sekunder, dan tertier. Lebih rinci lagi, ketiga sector yang masuk dalam komponen PDRB tersebut dibagi menjadi Sembilan sector, yakni :    

 

1. Sektor Pertanian , Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

Sektor pertanian mencangkup segala pengusahaan dan pemanfaatan makhluk biologis untuk memenuhi kebutuhan hidup atau sebagai bahan baku dalam proses produksi. Sektor pertanian meliputi beberapa sub sektor yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil hasilnya, kehutanan dan perikanan.

 Sub sektor tanaman bahan makanan meliputi kegiatan penanaman, pembibitan, pemeliharaan dan pemungutan hasil hasil pertanian tanaman bahan makanan. Sub sektor tanaman perkebunan meliputi kegiatan pengusahaan tanaman perkebunan. Sub sektor kehutanan dan Sub sektor perikanan meliputi segala pengusahaan perikanan yang mencangkup usaha penangkapan, pengambilan, maupun pemeliharaan segala jenis ikan dan biota air lain, baik yang diusahakan di perairan laut maupun air tawar.

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor ini meliputi usaha penggalian, pengeboran, pencucian,pengambilan dan pemanfaatan segala macam barang tambang, mineral, dan barang galian yang tersedia didalam tanah, baik yang berupa benda padat , benda cair, maupun gas.

3. Sektor Industri Pengelolaan

Sektor ini meliputi usaha kegiatan pengelolaan bahan organik ataupun anorganik menjadi produk baru yang lebih tinggi mutunya, baik melakukan dengan tangan, mesin, atau proses kimiawi.

4.       Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

5.       Sektor Kontruksi

Sektor ini meliputi usaha pembangunan / pembuatan, perluasan, pemasangan, perbaikan berat dan ringan, serta perombakan dari suatu bangunan atau konstruksi lain.

6.      Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Sektor ini termasuk sektor tertier yang terdiri dari tiga sub sektor, yaitu : Sub sektor perdagangan ,Sub sektor hotel dan Sub sektor restoran .

7.     Sektor Transportasi dan Komunikasi

Transportasi mencangkup kegiatan jasa angkutan barang dan penumpang dengan menggunakan alat angkutan, baik yang bermotor maupun tidak bermotor atas dasar suatu pembayaran, termasuk jasa angkutan yyang sifatnya menunjang dan membantu memperlancar kegiatan tersebut beserta penyediaan fasilitas fasilitasnya. Komunikasi terdiri dari kegiatan jasa komunikasi untuk umum yang dilakukan oleh PT Pos dan PT Telkom.

8.      Sektor Keuangan , Persewaan, dan Jasa Perusahaan

Sektor ini terdiri dari sub sektor bank yang meliputi pemberian jasa pelayanan dibidang keuangan kepada pihak lain, seperti menerima simpanan dalam bentuk giro dan tabungan, memberi pinjaman, sub sektor keuangan tanpa bank yang meliputi kegiatan pelayanan asuransi, koperasi simpan pinjam, pegadaian, dana pensiun, pasar modal penukaran mata uang asing, serta sub sektor sewa bangunan yang meliputi semua jasa yang berhubungan dengan proses penggunaan rumah/ bangunan sebagai tempat tinggal oleh rumah tangga tanpa memperhatikan apakah rumah terebuat benar benar disewa atau tidak seperti rumah milik sendiri.

9.     Sektor Jasa-jasa

Sub sektor jasa pemerintahan umum mencangkup penyediaan jasa pelayanan kepada masyarakat yang tidak dapat dinilai secara ekonomi, misalnya mengatur negara. Sub sektor jasa swasta meliputi tiga sub sektor yaitu sub sektor sosial kemasyarakatan yang meliputi kegiatan penyelenggaraan jasa sosial dan kemasyarakatan yang diusahakan oleh swasta seperti jasa pendidikan ,kesehatan, serta kemasyarakatan lainnya.

 

B. SEKTOR FORMAL DAN INFORMAL

1. Ekonomi Formal

Ekonomi formal dapat diartikan sebagai usaha yang membutuhkan syarat syarat tertentu agar dapat melakukan kegiatan usaha, seperti izin usaha, jumlah modal, proposal kegiatan, dan susunan pengurus.

2. Ekonomi Informal

Penggunaan istilah ‘ sektor informal ‘ dikaitkan dengan model pembangunan ekonomi yang dikemukakan oleh W. Arthur Lewis yang digunakan untuk menggambarkan pekerjaan atau mata pencaharian dalam dunia berkembang.

Perbedaan Ekonomi Formal dan Informal

Sektor Bisnis UMKM

Ekonomi Informal

Memiliki izin usaha

Tidak memiliki izin usaha

Berskala besar

Berskala kecil

Teknologi yang digunakan modern

Teknologi yang digunakan sederhana

Sepenuhnya menjalankan peraturan pemerintah

Tidak sepenuhnya tunduk dengan aturan pemerintah

Keuntungan relatif besar

Keuntungan relatif kecil

Memiliki struktur yang teratur, baik, dan teror  ganisir

Tidak memiliki struktur yang sistematis

 

 

 

C. RANTAI NILAI BISNIS UMKM

Rantai nilai ( value chain ) merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi cara cara yang dapat menciptakan suatu produk yang mampu memiliki nilai bagi pelanggan atau konsumen ( Kotler dan Keller, 2008 dalam Anam,2014 ) .

Menurut Apriliyanti ( 2014 ) rantai nilai ( value chain ) merupakan suatu cara dalam memandang bisnis sebagai rantai aktivitas yang mampu mengubah input menjadi suatu produk atau output yang dapat memiliki nilai bagi pelanggan. Analisis rantai nilai ( value chain analysis ) merupakan analisis yang mencoba untuk memahami sebagaimana suatu bisnis mampu memiliki atau menciptakan nilai bagi pelanggan dengan cara memeriksa kontribusi dari setiap rantai aktivitas dalam bisnis terhadap nilai tersebut ( Apriliyanti, 2014 ).

Menurut Apriliyanti( 2014 ), aktivitas pendukung ( fungsi stau atau overhead ) merupakan aktivitas aktivitas padas suatu perusahaan yang mampu membantu perusahaan tersebut dalam menyediakan infrastruktur yang dapat  membuat aktivitas aktivitas utama secara terus menerus.

 

1. Rantai Nilai Bisnis Sektor Perdagangan

Rantai nilai bisnis sektor perdagangan terdiri atas beberapa unsur, yaitu :

a. Produsen

b. Distributor

c. Agen

d. Retailer ( pengecer )

e. Konsumen

 

2. Rantai Nilai Bisnis Sektor Industri  Pengelolaan

Rantai nilai bisnis industry pengelolaan dimulai dari adanya input supply yang diproses menjadi produksi bahan baku setengan jadi, lalu finishing, serta diperdagangkan dalam industry hasil yang pada akhirnya untuk industry konsumsi. Input supply berupa bahan baku, bahan pendukung, dan bahan packing yang diperoleh dari pemasok ( supplier ), baik diperoleh langsung dari pemasok maupun melalui saliuran distribusi, Kemudian masuk ke proses produksi melalui dari prodiuksi setengah jadi, barang jadi,  dan pengemasan. Setelah itu mulai dipasarkan, baik secara langsung maupun melalui saluran pemasaran kepada pembeli.

 

3. Rantai Nilai Sektor Pertanian

Rantai nilai sector pertania  meliputi tahap awal adanya modal awal, pengadaan lahan, pemebeliaan bibit, dan investasi peralatan. Setelah itu, proses bisnis akan dilanjutkan dengan proses budi daya atau penanaman dan perawatan tanaman pertanian.

 

4. Rantai Nilai Bsinis Sektor Perkebunan

Penyedian input

Benih

Pupuk

Obat obatan

Saprotan

Budi daya

Penyemaian

Penanaman

Perawatan

Sebagai petani: pemanenan, penjemuran

Panen, pasca panen dan pemasaran

Pemanenan

Logistic

Distribusi

 

5. Rantai Nilai Bisnis Sektor Peternakan

Rantai nilai bisnis peternakan dimulai dengan terpenuhinya kebutuhan modal untuk memulai bisnis peternakan, pemilihan jenis bisnis peternakan dan menyiapkan kebutuhan lahan, pembuatan kandang dan peralatan pendukungnya, pemilihan bibik ternak unggulan, pemberian pangan dan vitamin, perawatan rutin, dan pemanenan serta pemasaran hewan ternak.

 

6. Rantai Nilai Bisnis Ikan Laut Tangkap

Input Usaha Penangkapan Ikan Laut

Sumber daya ikan

Sumber daya manusia

Sumber daya teknologi

Sumber daya material

Sumber daya modal

Sumber daya informasi

Proses usaha penangkapan ikan laut

Pra produksi

Produksi

Pasca produksi

Pemasaran

Distribusi/transportasi  

Konsumen

Output usaha penangkapan ikan laut

Produksi / hasil tangkapan

Keuntungan

Pendapatan / nelayan sejahtera

Kesempatan kerja

Peningkatan konsumsi ikan

Income daerah/ devisi negara

 

7. Rantai Nilai Bisnis Budi Daya Ikan Air Tawar

Rantai nilai bisnis budi daya perikanan air tawar ini memiliki keterkaitan dengan beberapa sector lainnya, antara lain :

Penyediaan lahan untuk kolam

Penyediaan peralatan pendukung

Industry pembuatan pakan ikan

Industry pembenihan ikan

Industry pengelolahan makanan dari bahan dasar ikan

Penjualan dan industry hasil melalui pasar tradisional sampai dengan pasar modern

Dapat membuat produk turunan dari bahan dasar ikan tawar

 

8. Rantai Nilai Bisnis Usaha Jasa

1. Investasi awal

2. Pemasaran bisnis jasa kepasar

3. Kepuasan pelanggan

4. Inovasi produk dan pelayanan pelanggan

 

D. INDUSTRI KREATIF , E-BUSINNES, DAN E-COMMERCE

 

1. Indusrti Kreatif

Menurut simatupang (2007), industry kreatif adalah industry yang mengandalkan   Keterampilan,talenta, dan kreativitas yang berpotntensi dalam meningkatkan Kesejahteraan . Menurut Howkins (2001) , pengertian industri kreatif adalah Industri yang mempunyai ciri-ciri keunggulan pada sisi kreativitas dalam menghasilkan atau menciptakan berbagai desain kreatif yang melekat pada produk barang atau jasa yang di hasilkan.

Di Indonesia, industri kreatif di definisikan sebagai industri industry yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampila, serta bakat individu. Pemanfaatan untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi serta daya cipta individu tersebut.

     Bekraf mempunyai visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti. Untuk mencapai visi tersebut, Bekraf merancang enam misi besar, yaitu :

Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai ekonomi kreatif yang mandiri;

a. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif;

b. Mendorong inovasi di bidang kreatif ang memiliki nilai tambah dan daya saing di dunia internasional;

c. Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang berhubungan dengan ekonomi kreaif;

d. Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak dan kekayaan intelektual, termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta;

e. Merancang dan melaksanakan dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia dalam peta ekonomi kreatif dunia.

 

a. Pengelompokkan Industri Kreatif

Pemerintah indonesia, dalam hal ini Bekraf, menaruh perhatian lebih terhadap sektor ini, dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi dan peluang ekonomi kreatif di indonesia.

 

Sub Sektor Industri Kreatif

No  

Sub-Sektor

Potensi

1.

 

 

Aplikasi dan Pengembangan Permainan

Meningkatnya penetrasi pemanfaatan gawai oleh masyarakat tak lepas dari peran aplikasi yang tertanam didalamnya.

2.

Arsitektur

Peran arsitektur diindonesia sangatlah penting. Dalam hal budaya , keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter bangsa indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya.

3.

Desain Interioer

Selama dua dekate terakhir ini, perkembangan sub- sektor desain interior menunjukkan kemajuan yang sangat pesat.

4.

Desain Komunikasi Visual

Desain grafis ( DKV ) punya peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis pengusaha swasta, pemilik merek, dan bahkan kelancaran program program pemerintah.

5.

Desain Produk

Desain produk merupakan proses kreasi sebuah produk yang menggabungkan unsur fungsi dengan estetika, sehingga  bermanfaat dan memiliki niai tambah bagi masyarakat.

6.

Fashion

Tren fashion senantiasa berubah dengan cepat. Dalam hitungan bulan, selalu muncul mode fashion baru.

7.

Film, Animasi, dan video

Perfilman indonesia sedang mengalami perkembangan yang positif.

8.

Fotografi

Perkembangan sub sektor fotografi yang cukup pesat tak lepas dari banyaknya generasi muda yang sangat antusias belajar forografi.

9.

Kriya

Seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas bangsa indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata.

10.

Kuliner

Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar.

11.

Musik

Musik merupakan industri yang cukup menjanjikan dalam dunia showbiz.

12.

Penerbitan

Pasar industri penerbitan memang tidak sebesar sub sektor yang lain, namun industri ini punya potensi yang tak kalah kuat.

13.

Periklanan

Periklanan adalah sub sektor ekonomi kreatif yang karyannya memiliki daya sebar paling tinggi.

14.

Seni pertunjukan

Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman seni dan tradisi pertunujukan.

15.

Seni rupa

Industri seni rupa dunia sedang memusatkan perhatiannya ke Asia Tenggara.

16.

Televisi dan Radio

Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai lainnya, televisi dan radio masih mempunyai peran yang sangat besardalam penyebaran informasi.

 

 

 

 

 

b. Peranan Industri Kreatif

Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitas daya kreasi  dan daya cita individu. Konsep industri kreatif telah menarik perhatian para peneliti bidang ekonomi selama dua dekate terakhir.

 

c. Permasalahan Pengembangan Industri Kreatif

Ada lima permasalahan utama yang menjadi pokok perhatian dalam rencana pengembangan industri kreatif untuk pencapaian ,antara lain :

Kualitas dan kuantitas sumber daya insan sebagai pelaku dalam industri krearif, yang membutuhkan perbaikan dan pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan serta pendidikan bagi insan kreatif indonesia.

Iklim kondusif untuk memulai dan menajalankan usaha di industri kreatif, yang meliputi sistem administrasi negara ,kebijakan dan peraaturan, infrstruktur yang diharapkan dapat dibuat kondusif bagi perkembangan industri kreatif.

Penghargaan / apresiasi terhadap insan kreatif indonesia dan karya kreatifyang dihasilkan , yang terutama berperan untuk menumbuhkan rangsangan berkarya bagi insan kreatif indonesia dalam bentuk dukungan finansialmaupun non finansial.

Mempercepat tumbuhnya teknologi  informasi dan komunikasi,yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, bertukar pengetahuan dan pengalaman, sekaligus akses pasar ke semuanya yang sangat penting bagi pengembangan industri kreatif.

Lembaga pembiayaan yang mendukung pelaku industri kreatif, mengingat lemahnya dukungan konvensional dan masih sulit akses bagi enterepreneur kreatif untuk mendapatkan sumber daya alternative model ventura atau dana corporate sosial responsibility ( CSR ) .

 

2. E-Business dan E- Commerce

Business atau elektronik bisnis ini dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses petukaran barang atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dan transaksi. Sedangkan E- Commerce adalah perdagangan ( jual/beli ) melalui jaringan elektronik, dimana computer sebagai sarana yang digunakan untuk memudahkan semua operasi perusahaan.

Ada dua operasional perusahaan dalam e-commerce, yaitu :

Pihak  internal ( bagian keuangan, bagian pemasaran,bagian produksi dan bagian fungsional lainnya ).

Pihak eksternal ( pelanggan, pemasok, pemerintah,konsumen dan lingkungan lainnya ).

 

 

Perbedaan E-Business dan E- Commerce

Business mencangkup area yang sangat luas, mulai dari perkembangan modal, sumber daya manusia,sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran,manajemen perkantoran proses audit,dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan E-Commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya apabila dibaratkan sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan e-commerce hanyalh bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja.

 

 

Keuntungan dan faktor pendorong E-Business

Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato, setidaknya ada lima keuntungan yang ditawarkan oleh e-business,yakni :

Efficiency

Effectiveness

Reach

Structure

Opportunity

   Perkembangan implementasi konsep e-business  sanga dipengaruhi oleh eksternal driving forve, yaitu :

a. Customer Expectation

Konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baiknya kualiatas sebuah produk,tetapi konsumen juga mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik.

a. Competitive imperative

Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat.

b. Deregulation

Secara mackro, deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara negara lain telah turut mewarnai bentuk dunia usaha di masa datang,terutama dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industry.

c. Technology

E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi computer dan telekomunikasi.

Beberapa contoh e-business saat ini yaitu koran atau media cetak yang ada berbasis online nya, jadi tidak hanya media cetaknya saja.

Permasalahan dalam E-Business

Berikut ada lima permasalahan dan tantangan yang sering dihadapi bisnis online.

· Kompetitor

Tantangan pertama dalam bisnis, apa pun jenisnya,adalah competitor.

· Perkembangan Teknologi

Teknologi akan terus berkembang dari waktu ke waktu,dan perkembangan ini bisa membawa masalah baru bagi bisnis online anda.

· Fraud

Meski saat ini system keamanan online sudah semakin canggih, penipuan dalam bisnis online masih banyak dijumpai.

· Masalah Finansial

Masalah ini biasanya muncul akibat ketidakdisiplinan pelaku bisnis online dalam melakukan pencatatan.

· Karakteristik

Dalam menjalankan bisnis online, anda akan memjumpai berbagai tipe konsumen dari berbagai tipe konsumen dari berbagai latar belakang yang berbeda, dan tidak semuanya  bisa kooperatif.

Less Cash Society

Istilah less cash society makin sering digunakan sejak beberapa tahun terakhir ini,terutama ketika adopsi layanan e-money ( uang digital ) dan e-wallent ( dompet digital ) di masyarakat makin tinggi. Secara sederhana, istilah ini merujuk pada situasi dimana penggunaan uang fisik tergantikan uang digital. Hal lain yang mendorong penggunaan uang non tunai makin tinggi adalah kehadiran promosi menarik dari penyedia layanan uang dan dompet digital.

Dalam praktiknya, less cash memiliki kelebihan dibandingkan transaksi non tunai, sebagai berikut :

Waktu transaksi yang singkat, berbeda dengan menggunakan uang tunai. Semakin banyak nilai transaksi, maka akan semakin lama pula proses menghitungnya.

Praktis dan banyak pilihan alat transaksi, bisa secara card based dan electronic based.

Memiliki system keamanan yang berlapis dan ada identitas. Berbeda dengan system tunai, kalau membawa uang dalam jumlah banyak risiko pencurian dan pemalsuan.

Efisiensi biaya pengelolaan non tunai berbeda dengan system tunai yang memerlukan biaya pembuatan dan pengeloaan yang mahal.

Dengan demikian , kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan pelaku UMKM,  untuk memasarkan dan mengembangkan bisnis nya melalui e-commerce, sehingga banyak tercipta inovasi produk produk  jasa agar diminati para Konsumen. Konsumen dengan sendirinya akan melirik e-commerce untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kemudahan dalam system pembayaran elektronik secara card based dan electronic based akan meningkatkan efisiensi, biaya, dan waktu.  Diera globalisasi yang serba instan dan praktis, pembayaran elektronik dapat menjadikan kebiasan masyarakat dan sekaligus untuk mewujudkan less cash society yang memiliki banyak sekali manfaat dibandingkan dengan transaksi tunai. Hal ini tentunya akan berdampak pada perkembangan UMKM yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi diindonesia.   

TEKNIK PENGEMBANGAN UMKM

TUGAS KHAIRI PROPOSAL USAHA " BOLU KEMOJO FAUZIAH "

  Tugas Terstruktur Dosen Pengampu Kewirausahaan Murdiana Koto, S.Sy   PROPOSAL USAHA BOLU KEMOJO TRADISIONAL     DISUSUN OLEH :   KHAIRI (N...