Minggu, 18 Juni 2023

Keuntungan dalam berwirausaha

Keuntungan dalam berwirausaha

Jika kita bandingkan kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja di suatu perusahaan sangat banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti dipersyaratkan dalam batas nilai IPK, harus mengikuti dan lulus tes, pandai bergaul, berpenampilan baik sampai memiliki koneksi atau referensi (kenalan orang dalam ) tertentu. Bahkan tidak jarang calon pegawai diminta pembayaran yang ilegal dalam jumlah tertentu. Artinya, begitu banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Terkadang kita menjadi miris jika mendengar ada berita untuk menjadi pegawai mesti bayar puluhan juta rupiah. Anehnya, banyak orang yang mau merogoh kantong untuk menjadi pegawaitersebut. Padahal, jika uang tersebut digunakan untuk melakukan wirausaha, jumlahnya sudah jauh dari cukup. Disamping itu, perkembangan penghasilan yng diterima juga relatif kecil.

Sementara itu, syarat untuk menjadi wirausaha relatif lebih mudah. Hal utama yang harus dimiliki adalah kemauan, kemudian barulah kemampuan. Paling tidak, ada empat keuntungan yang akan diperoleh dari wirausaha, yaitu:

1. Harga diri;
2. Penghasilan;
3. Ide dan motivasi;
4. Masa depan;

Dengan membuka usaha atau berwirausaha, harga diri seseorang tidak turun, tetapi sebaliknya, meningkat. Si pengusaha menjadi kelas tersendiri di masyarakat dan dianggap memiliki wibawa tertentu, seperti disegani dan dihormati. Jika dulunya masyarakat malu jika tidak menjadi karyawan, fenomena ini sekarang mulai berbalik. Banyak perngusaha yang sukses dalam menjalankan usahanya menjadi contoh bagi masyarakat, apalagi mampu memberikan peluang kerja yang sangat dibutuhkan. Dalam banyak kasus, pengusaha bahkan dianggap sebagai penyelamat bagi mereka yang membutuhkan lapangan kerja. Dan perlu diingat bahwa menjadi pemilik usaha dengan memperkerjakan orang lain merupakan hal yang sangat mulia.

Dari sisi penghasilan, memiliki usaha sendiri jelas dapat memberikan penghasilan yang jauh lebih baik jika dibanding kan dengan menjadi pegawai. Penghasilan seorang pegawai dapast dikalkulasikan untuk suatu periode. Tentu saja besarnya tidak jauh berbeda setiap bulan. Sementara itu, besar kecil penghasilan seorang pengusaha tergantung dari usaha kita. Besar kecilnya penghasilan karyawan lebih banyak ditentukan oleh si pengusaha. Sementara itu, meningkatnya penghasilan pengusaha tidak mengenal batas waktu, terkadang ada istilah kalau lagi booming, maka keuntungan akan mengalir seperti air yang tak putus-putusnya, apa saja yang dilakukan selalu memperoleh keuntungan.

Biasanya para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu memberikan inspirasi untuk menangkap setiap peluang yang ada. Bahkan ada guyonan yang agak ekstrem yang mengatakan bahwa hidung pengusaha dapat mencium dimana ada peluang untuk memperoleh keuntungan. Seorang pengusaha juga memiliki indra keenam yang mampu membaca sesuatu yang tidak dapat dibaca orang lain. Pengusaha juga memiliki motivasi yang tinggi untuk maju dibandingkan dengan menjadi pegawai. Terpikir, melihat, atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual. Motivasi untuk maju dan semakin besar akan selalu melekat didalam hati pengusaha. Setiap waktu selalu timbul ide untuk menjadikan sesuatu menjadi uang. Sebagai contoh, seorang yang memiliki jiwa pengusaha melihat sampah saja sudah berpikir menjadikannya uang, melihat lokasi yang strategis sudah merupakan uang.

Masa depan pengusaha yang sukses relatif jauh lebih baik dibanding pegawai. Seorang wirausahawan tidak pernah pensiun dan usaha yang dijalankan dapat diteruskan generasi selanjutnya. Oleh karena itu, kita sering mendengar suatu usaha yang bisa dikelola sampai tujuh turunan. Estafet kepemimpinan dalam keluarga yang silih berganti menunjukkan bahwa keberhasilan masa depan wirausaha seperti tak pernah putus.

Namun, perlu juga diingat bahwa dari sisi negatifnya, tidak sedikit pula pengusaha yang gulung tikar dengan berbagai sebab. Salah satunya adalah salah dalam pengelolaan perusahaan. Seorang pengusaha dituntut berani mengambil resiko, baik uang maupun waktu. Tentu saja berani menanggung resiko dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Seorang pengusaha dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola usahanya dan memiliki indra khusus. Disamping itu, pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dan komitmen terhadap apa yang sudah dijalankan. 

Tidak ada komentar:

TEKNIK PENGEMBANGAN UMKM

TUGAS KHAIRI PROPOSAL USAHA " BOLU KEMOJO FAUZIAH "

  Tugas Terstruktur Dosen Pengampu Kewirausahaan Murdiana Koto, S.Sy   PROPOSAL USAHA BOLU KEMOJO TRADISIONAL     DISUSUN OLEH :   KHAIRI (N...